First Meeting or...Have We Met Before?
2 posters
Engraved Vow :: Away :: Memorial
Halaman 1 dari 2
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
First Meeting or...Have We Met Before?
Timeline: Beberapa hari setelah Welcome to My Domicile.
Closed. Only for Alexiel and Voidy.
====================================================
Jalanlah terus sampai ke ujung perpustakaan.
Lalu belok kiri, dan masuk ke lorong dimana rak panjang yang berisi buku-buku tebal yang terlihat tua dan berdebu berada.
Begitu sampai di ujung rak tersebut, maka anda akan menemukan seorang pria tertidur dengan posisi duduk sambil bersender di rak itu.
Pria tersebut adalah Alexiel C. Godwin; butler dari keluarga Forrtesquie.
Sedang apa seorang butler dari keluarga noble tidur di perpustakaan seperti ini?
Seperti biasa, Ia sedang kabur dari tugas belanjanya untuk melakukan hobinya: tidur.
Walaupun demon, wujud asli pria itu, tidak diharuskan untuk tidur, entah kenapa demon yang satu ini gemar sekali tidur.
Ia bisa tidur dalam kondisi dan situasai apapun.
Apalagi di tempat sepi dan remang-remang seperti sudut perpustakaan.
Tempat itu jauh dari para pengunjung perpustakaan lain, yang lebih memilih berada di bagian depan perpustakaan, tempat dimana buku-buku yang sering dibaca atau dipinjam berada.
Closed. Only for Alexiel and Voidy.
====================================================
Jalanlah terus sampai ke ujung perpustakaan.
Lalu belok kiri, dan masuk ke lorong dimana rak panjang yang berisi buku-buku tebal yang terlihat tua dan berdebu berada.
Begitu sampai di ujung rak tersebut, maka anda akan menemukan seorang pria tertidur dengan posisi duduk sambil bersender di rak itu.
Pria tersebut adalah Alexiel C. Godwin; butler dari keluarga Forrtesquie.
Sedang apa seorang butler dari keluarga noble tidur di perpustakaan seperti ini?
Seperti biasa, Ia sedang kabur dari tugas belanjanya untuk melakukan hobinya: tidur.
Walaupun demon, wujud asli pria itu, tidak diharuskan untuk tidur, entah kenapa demon yang satu ini gemar sekali tidur.
Ia bisa tidur dalam kondisi dan situasai apapun.
Apalagi di tempat sepi dan remang-remang seperti sudut perpustakaan.
Tempat itu jauh dari para pengunjung perpustakaan lain, yang lebih memilih berada di bagian depan perpustakaan, tempat dimana buku-buku yang sering dibaca atau dipinjam berada.
Alexiel C. Godwin- Butler
- Jumlah posting : 165
Age : 36
Lokasi : Trapped in this d*mn family
Registration date : 25.01.09
ID Card
Race: Demon of sloth
Job: Butler of the Forrtesquie
Shoutout: "Can't you see I'm busy now (doing nothing)! Why don't YOU do it?"
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
Uwah~
Kenapa buku yang diminta Tuannya itu begitu sulit dicari? Memang sih dari judulnya saja buku tersebut nampaknya cukup sulit untuk dibaca. Lantas untuk apa Tuannya itu ingin membaca buku tersebut? Entahlah... Yang pasti mencari buku tersebut sangat sulit. Diletakkan di rak buku paling dalam. Dengan pelan, gadis ini menyusuri rak-rak buku tinggi yang menjulang jauh ke atas. Hingga...
Ah! Ada seseorang yang tertidur di... rak buku? Ya. Bersender di rak buku dengan santainya. Wai~ Jangan sampai mengganggu tidurnya deh... Mungkin saja dia adalah penjaga perpustakaan yang menjaga tempat ini. Lalu karena terlalu bocan dan capek jadi tertidur. Ya. Pasti begitu. Jadi, jangan dibangunkan. Kasihan...
Tapi... kok rasanya... familiar yah? Pria berambut gelap yang kelihatan santai dan tenang. Selain itu... rasanya seperti ada bayangan yang beriak di sinar mata gadis ini. Menatap pria tersebut selama beberapa menit.
Ups! Mikir apa sih... Fokus pada pekerjaanmu! Gadis ini segera berhenti menatap pria tersebut. Mengendap-endap seperti pencuri kecil, padahal hanya karena tidak ingin membangunkannya. Bahkan sampai berjinjit saat melangkah, dengan ekspresi menahan nafas saat melewati pria yang masih memejamkan matanya tersebut. Tapi...
DUKK
GUSRAKKK BRAKKK
Aduh! Tidak hati-hati sih! Kakinya tidak sengaja menyandung kaki pria tersebut yang terulur menjulang. Padahal gadis ini sudah berusaha melewati kaki tersebut dengan amat.hati.hati tapi tetap saja. "Ukh..." Tubuhnya terjerembab ke lantai dan kedua tangannya yang menahan laju jatuhnya tersebut mendarat dengan kasar di lantai tersebut. Sakit~ Tentu saja. Untung saja bukan wajahnya yang membentur lantai.
Kenapa buku yang diminta Tuannya itu begitu sulit dicari? Memang sih dari judulnya saja buku tersebut nampaknya cukup sulit untuk dibaca. Lantas untuk apa Tuannya itu ingin membaca buku tersebut? Entahlah... Yang pasti mencari buku tersebut sangat sulit. Diletakkan di rak buku paling dalam. Dengan pelan, gadis ini menyusuri rak-rak buku tinggi yang menjulang jauh ke atas. Hingga...
Ah! Ada seseorang yang tertidur di... rak buku? Ya. Bersender di rak buku dengan santainya. Wai~ Jangan sampai mengganggu tidurnya deh... Mungkin saja dia adalah penjaga perpustakaan yang menjaga tempat ini. Lalu karena terlalu bocan dan capek jadi tertidur. Ya. Pasti begitu. Jadi, jangan dibangunkan. Kasihan...
Tapi... kok rasanya... familiar yah? Pria berambut gelap yang kelihatan santai dan tenang. Selain itu... rasanya seperti ada bayangan yang beriak di sinar mata gadis ini. Menatap pria tersebut selama beberapa menit.
Ups! Mikir apa sih... Fokus pada pekerjaanmu! Gadis ini segera berhenti menatap pria tersebut. Mengendap-endap seperti pencuri kecil, padahal hanya karena tidak ingin membangunkannya. Bahkan sampai berjinjit saat melangkah, dengan ekspresi menahan nafas saat melewati pria yang masih memejamkan matanya tersebut. Tapi...
DUKK
GUSRAKKK BRAKKK
Aduh! Tidak hati-hati sih! Kakinya tidak sengaja menyandung kaki pria tersebut yang terulur menjulang. Padahal gadis ini sudah berusaha melewati kaki tersebut dengan amat.hati.hati tapi tetap saja. "Ukh..." Tubuhnya terjerembab ke lantai dan kedua tangannya yang menahan laju jatuhnya tersebut mendarat dengan kasar di lantai tersebut. Sakit~ Tentu saja. Untung saja bukan wajahnya yang membentur lantai.
Voidy- Maid
- Jumlah posting : 266
Age : 30
Registration date : 27.01.09
ID Card
Race: Human
Job: Maid
Shoutout: You're Cute~
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
DUKK
"...Hm?" Dengan perlahan-lahan Alexiel membuka matanya.
Sepertinya ada sesuatu yang menyentuh kakinya.
Ia melirik ke arah 'sesuatu' itu.
Ternyata seorang gadis kecil...
Ia menghela nafas panjang.
Kenapa selalu ada gangguan setiap kali aku lagi tidur siang? Apa ini kutukan chef gila itu ya? Pikirnya.
"Apa Nona baik-baik saja?" Tanyanya pada gadis itu dengan muka datar.
Ia bukannya bersimpati sih, tapi hanya sekedar memenuhi tata krama.
Ia tidak bergerak dari posisi sebelumnya, hanya memandangi rambut pirang panjang gadis yang sedang membelakanginya itu. Terlalu malas untuk membantu sang gadis berdiri.
"...Hm?" Dengan perlahan-lahan Alexiel membuka matanya.
Sepertinya ada sesuatu yang menyentuh kakinya.
Ia melirik ke arah 'sesuatu' itu.
Ternyata seorang gadis kecil...
Ia menghela nafas panjang.
Kenapa selalu ada gangguan setiap kali aku lagi tidur siang? Apa ini kutukan chef gila itu ya? Pikirnya.
"Apa Nona baik-baik saja?" Tanyanya pada gadis itu dengan muka datar.
Ia bukannya bersimpati sih, tapi hanya sekedar memenuhi tata krama.
Ia tidak bergerak dari posisi sebelumnya, hanya memandangi rambut pirang panjang gadis yang sedang membelakanginya itu. Terlalu malas untuk membantu sang gadis berdiri.
Alexiel C. Godwin- Butler
- Jumlah posting : 165
Age : 36
Lokasi : Trapped in this d*mn family
Registration date : 25.01.09
ID Card
Race: Demon of sloth
Job: Butler of the Forrtesquie
Shoutout: "Can't you see I'm busy now (doing nothing)! Why don't YOU do it?"
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
"Apa Nona baik-baik saja?" Sebuah suara terdengar. Gadis ini segera berbalik dan mendapatkan pria yang terlelap itu sudah bangun. Tentu saja kan! Kalau kaki tersandung pasti merasakannya! Ukh~
"Erm... Tidak apa-apa..." Kata gadis ini sambil memamerkan giginya. Tertawa dengan cara yang aneh. Senyum palsu yang muncul jika terlalu kagok dan panik. Lalu gadis ini berbalik lagi. Mencoba bangun seadanya. Merasa roknya sedikit kotor, gadis ini segera menepuk-nepuk kain panjang itu agar debunya turun.
"Ukh!" Gadis ini meringis. Ternyata tangannya sedikit berdarah saat menahan tubuhnya. Gadis ini mengangkat kedua tangannya dan membalikkan telapak tangan itu hingga bisa melihat telapak tangan putih itu ternoda oleh warna merah darah. Sedikit tergores ya...
"Erm... Tidak apa-apa..." Kata gadis ini sambil memamerkan giginya. Tertawa dengan cara yang aneh. Senyum palsu yang muncul jika terlalu kagok dan panik. Lalu gadis ini berbalik lagi. Mencoba bangun seadanya. Merasa roknya sedikit kotor, gadis ini segera menepuk-nepuk kain panjang itu agar debunya turun.
"Ukh!" Gadis ini meringis. Ternyata tangannya sedikit berdarah saat menahan tubuhnya. Gadis ini mengangkat kedua tangannya dan membalikkan telapak tangan itu hingga bisa melihat telapak tangan putih itu ternoda oleh warna merah darah. Sedikit tergores ya...
Voidy- Maid
- Jumlah posting : 266
Age : 30
Registration date : 27.01.09
ID Card
Race: Human
Job: Maid
Shoutout: You're Cute~
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
"Erm... Tidak apa-apa..." Gadis itu menjawab sambil tertawa aneh.
Namun bukan tawa aneh gadis itu yang Alexiel perhatikan...
Tapi wajah gadis kecil tersebut.
Rasanya familiar.
Apa Ia pernah bertemu dengannya ya?
Alexiel menggelengkan kepalanya.
Tidak penting.
Ia sudah hidup sangat lama di dunia manusia. Sudah pasti Ia pernah melihat banyak orang.
Beberapa orang terlihat familiar? Sama sekali tidak penting.
"Ukh!" Tiba-tiba gadis itu mengeluarkan suara lagi dan mengankat tangannya.
Darah.
DEG
"!"
Entah kenapa saat melihat darah gadis tersebut ada sesuatu yang bergejolak di dalam diri Alexiel.
Ia memegang dada kirinya sendiri, tepat di atas dimana jantungnya berada, bila Ia memang manusia.
Tempat yang Ia pegang itu juga merupakan tempat dimana kontraknya dengan keluarga Forrtesquie berada.
Ah...sensasi aneh tadi sudah menghilang begitu saja.
Kenapa bisa begitu ya?
Ia memandang gadis itu dalam-dalam.
Gadis manusia biasa. Tidak ada yang spesial.
Lagi-lagi Alexiel menghela nafas. Kemudian Ia berdiri.
Lalu dengan sedikit membungkukan badanya di depan tangan gadis yang terluka itu, Ia mengeluarkan saputangan putihnya dan membersihkan luka tersebut dengan hati-hati.
Setelah lukanya cukup bersih, Alexiel menunduk lebih rendah dan mencium luka tersebut dengan sebuah ciuman ringan.
"That's a magic spell to make you feel better~" Ia berhenti membungkuk dan tersenyum ramah pada gadis pirang itu sambil memasukkan sapu tangan bernoda darah miliknya ke dalam saku celana.
"Lain kali kalau berjalan, harap lebih memperhatikan jalan ya, young lady."
Namun bukan tawa aneh gadis itu yang Alexiel perhatikan...
Tapi wajah gadis kecil tersebut.
Rasanya familiar.
Apa Ia pernah bertemu dengannya ya?
Alexiel menggelengkan kepalanya.
Tidak penting.
Ia sudah hidup sangat lama di dunia manusia. Sudah pasti Ia pernah melihat banyak orang.
Beberapa orang terlihat familiar? Sama sekali tidak penting.
"Ukh!" Tiba-tiba gadis itu mengeluarkan suara lagi dan mengankat tangannya.
Darah.
DEG
"!"
Entah kenapa saat melihat darah gadis tersebut ada sesuatu yang bergejolak di dalam diri Alexiel.
Ia memegang dada kirinya sendiri, tepat di atas dimana jantungnya berada, bila Ia memang manusia.
Tempat yang Ia pegang itu juga merupakan tempat dimana kontraknya dengan keluarga Forrtesquie berada.
Ah...sensasi aneh tadi sudah menghilang begitu saja.
Kenapa bisa begitu ya?
Ia memandang gadis itu dalam-dalam.
Gadis manusia biasa. Tidak ada yang spesial.
Lagi-lagi Alexiel menghela nafas. Kemudian Ia berdiri.
Lalu dengan sedikit membungkukan badanya di depan tangan gadis yang terluka itu, Ia mengeluarkan saputangan putihnya dan membersihkan luka tersebut dengan hati-hati.
Setelah lukanya cukup bersih, Alexiel menunduk lebih rendah dan mencium luka tersebut dengan sebuah ciuman ringan.
"That's a magic spell to make you feel better~" Ia berhenti membungkuk dan tersenyum ramah pada gadis pirang itu sambil memasukkan sapu tangan bernoda darah miliknya ke dalam saku celana.
"Lain kali kalau berjalan, harap lebih memperhatikan jalan ya, young lady."
Alexiel C. Godwin- Butler
- Jumlah posting : 165
Age : 36
Lokasi : Trapped in this d*mn family
Registration date : 25.01.09
ID Card
Race: Demon of sloth
Job: Butler of the Forrtesquie
Shoutout: "Can't you see I'm busy now (doing nothing)! Why don't YOU do it?"
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
Gadis ini tentu saja mau mengobati lukanya. Tapi... bagaimana caranya? Masih terus memperhatikan lukanya padahal dilihat seperti apa pun luka itu akan tetap ada. Tanpa disadarinya, pria barusan itu sudah berdiri dan mendekatinya. Loh? Tidak tidur lagi?
Kemudian pria itu mengeluarkan sebuah sapu tangan berwarna putih lalu... membersihkan lukanya? Wah... ternyata pria itu baik. Lalu pria itu menunduk dan mencium luka di tangannya itu. "Loh? Kok dicium? Luka kan harusnya diobati?" Lalu pria itu menjawab pertanyaannya, "That's a magic spell to make you feel better~"
Menerima jawaban tersebut, gadis ini tersenyum lebar, "Wah~ Kau bisa sihir ya~ Hebat~" Katanya bersemangat dan kagum. Lalu pria itu tidak lagi membungkuk dan memberikan senyum ramah pada gadis ini. Sedangkan sapu tangannya dikembalikan ke sakunya. "Lain kali kalau berjalan, harap lebih memperhatikan jalan ya, young lady."
Dengan malu-malu wajah gadis ini mulai memerah. Lalu bergumam pelan hingga terdengar seperti bisikan. "Ma-maaf... karena tadi Anda sedang tertidur dan terlihat lelah, jadi Saya tidak ingin mengganggu. Padahal Saya sudah berjalan pelaaaannnn sekali. Seperti ini..." Lalu gadis ini memperagakan jalan berjingit seperti pencuri kecil. Nampak keasyikan dengan kegiatannya, gadis ini pasti tidak akan memperdulikan pria yang mungkin aneh dengan tingkahnya. "Tapi... hehhehhe..." Gadis ini kembali menatap pria itu sambil tertawa kagok. "... ternyata Saya memang ceroboh dan menyandung kaki Tuan..."
Eh?
Menyandung kakinya? Ya Ampun! Lupa!
Gadis ini mulai panik tidak karuan. "Eh! Kaki Tuan tidak apa-apa?" Tanyanya khawatir.
Kemudian pria itu mengeluarkan sebuah sapu tangan berwarna putih lalu... membersihkan lukanya? Wah... ternyata pria itu baik. Lalu pria itu menunduk dan mencium luka di tangannya itu. "Loh? Kok dicium? Luka kan harusnya diobati?" Lalu pria itu menjawab pertanyaannya, "That's a magic spell to make you feel better~"
Menerima jawaban tersebut, gadis ini tersenyum lebar, "Wah~ Kau bisa sihir ya~ Hebat~" Katanya bersemangat dan kagum. Lalu pria itu tidak lagi membungkuk dan memberikan senyum ramah pada gadis ini. Sedangkan sapu tangannya dikembalikan ke sakunya. "Lain kali kalau berjalan, harap lebih memperhatikan jalan ya, young lady."
Dengan malu-malu wajah gadis ini mulai memerah. Lalu bergumam pelan hingga terdengar seperti bisikan. "Ma-maaf... karena tadi Anda sedang tertidur dan terlihat lelah, jadi Saya tidak ingin mengganggu. Padahal Saya sudah berjalan pelaaaannnn sekali. Seperti ini..." Lalu gadis ini memperagakan jalan berjingit seperti pencuri kecil. Nampak keasyikan dengan kegiatannya, gadis ini pasti tidak akan memperdulikan pria yang mungkin aneh dengan tingkahnya. "Tapi... hehhehhe..." Gadis ini kembali menatap pria itu sambil tertawa kagok. "... ternyata Saya memang ceroboh dan menyandung kaki Tuan..."
Eh?
Menyandung kakinya? Ya Ampun! Lupa!
Gadis ini mulai panik tidak karuan. "Eh! Kaki Tuan tidak apa-apa?" Tanyanya khawatir.
Voidy- Maid
- Jumlah posting : 266
Age : 30
Registration date : 27.01.09
ID Card
Race: Human
Job: Maid
Shoutout: You're Cute~
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
"Wah~ Kau bisa sihir ya~ Hebat~" Sepertinya gadis itu menanggapi perkataannya soal ciuman dan sihir tadi dengan serius.
"Pfft..."
Polos sekali! Alexiel tertawa pelan dengan tangannya menutupi mulut agar tawanya tidak terdengar oleh gadis itu. Mirip dengan...
Alexiel berhenti tertawa.
Mirip dengan siapa ya?
Sekarang gadis kecil itu meminta maaf dan kemudian memperagakan apa yang Ia lakukan sebelum menyandung kaki Alexiel.
Mata emas Alexiel memperhatikan gerak-gerik gadis itu dengan seksama.
Ia tidak tahu kenapa tapi Ia tidak bisa melepas pandangannya dari gadis berambut pirang ini.
Apa Ia menganggap gadis ini lucu? Entahlah.
"Eh! Kaki Tuan tidak apa-apa?" Tiba-tiba si gadis kecil mulai bersikap panik; seperti baru sadar kalau Ia sudah menyandung kaki demon itu.
Hmm...
"Aduh!" Alexiel segera memegangi kakinya yang disandung gadis itu sebelumnya sambil meringis kesakitan.
Ia menyenderkan tubuhnya kembali ke rak buku dan perlahan-lahan merosot hingga terduduk di lantai.
"Kakiku sakit sekali. Rasanya aku tidak bisa jalan..." Ujar Alexiel. Tangannya terus memegangi kaki jenjangnya. "Aaah...Padahal aku harus belanja! Bagaimana ini?"
Ia terus mendesah dan mengeluh.
Wajahnya Ia buat semelas mungkin.
"Young lady...Apakah kau mau menggantikanku untuk belanja?"
Yes, ladies and gentlemen! Ini semua hanyalah akting!
Taktik agar Ia bisa kabur dari tugas belanjanya tanpa kena hantaman kuali si bocah!
Untuk apa susah payah bila ada yang bisa melakukannya untukmu?
Nah, sekarang tinggal tunggu jawaban gadis ini...
"Pfft..."
Polos sekali! Alexiel tertawa pelan dengan tangannya menutupi mulut agar tawanya tidak terdengar oleh gadis itu. Mirip dengan...
Alexiel berhenti tertawa.
Mirip dengan siapa ya?
Sekarang gadis kecil itu meminta maaf dan kemudian memperagakan apa yang Ia lakukan sebelum menyandung kaki Alexiel.
Mata emas Alexiel memperhatikan gerak-gerik gadis itu dengan seksama.
Ia tidak tahu kenapa tapi Ia tidak bisa melepas pandangannya dari gadis berambut pirang ini.
Apa Ia menganggap gadis ini lucu? Entahlah.
"Eh! Kaki Tuan tidak apa-apa?" Tiba-tiba si gadis kecil mulai bersikap panik; seperti baru sadar kalau Ia sudah menyandung kaki demon itu.
Hmm...
"Aduh!" Alexiel segera memegangi kakinya yang disandung gadis itu sebelumnya sambil meringis kesakitan.
Ia menyenderkan tubuhnya kembali ke rak buku dan perlahan-lahan merosot hingga terduduk di lantai.
"Kakiku sakit sekali. Rasanya aku tidak bisa jalan..." Ujar Alexiel. Tangannya terus memegangi kaki jenjangnya. "Aaah...Padahal aku harus belanja! Bagaimana ini?"
Ia terus mendesah dan mengeluh.
Wajahnya Ia buat semelas mungkin.
"Young lady...Apakah kau mau menggantikanku untuk belanja?"
Yes, ladies and gentlemen! Ini semua hanyalah akting!
Taktik agar Ia bisa kabur dari tugas belanjanya tanpa kena hantaman kuali si bocah!
Untuk apa susah payah bila ada yang bisa melakukannya untukmu?
Nah, sekarang tinggal tunggu jawaban gadis ini...
Alexiel C. Godwin- Butler
- Jumlah posting : 165
Age : 36
Lokasi : Trapped in this d*mn family
Registration date : 25.01.09
ID Card
Race: Demon of sloth
Job: Butler of the Forrtesquie
Shoutout: "Can't you see I'm busy now (doing nothing)! Why don't YOU do it?"
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
Gawat! Pria itu kesakitan.... UWAH~~
Gadis itu mendekat pada pria yang sudah terduduk di lantai dan bersenderkan rak buku. "Uwa... Sakit ya?" Katanya yang sudah mulai sesungukkan. Ada butiran basah yang sudah mengenang di pelupuk matanya. Matanya yang biru itu sekarang tampak seperti lautan bening yang memantulkan bayangan pria itu.
Ini semua salahnya! Dasar ceroboh! Bagaimana ini~ Tapi... pria ini memintanya belanja kah? Oh... petugas perpustakaan juga perlu belanja kan? "Iya! Aku akan belanja dulu!" Katanya keras-keras. Tidak menyadari genangan air matanya sudah turun, gadis ini langsung berdiri dan pergi meninggalkannya.
~15 Minutes Later~
Gadis ini kembali ke sudut perpustakaan yang sepi sekaligus tempat pria tersebut menunggu. Dengan langkah lemas dan tidak berdaya, gadis ini perlahan mendekat pada salah satu rak buku yang salah satu sudutnya memperlihatkan sosok pria itu dari kejauhan. Gadis ini tidak berani mendekat pada pria ini, seperti anak kecil yang takut dimarahi Ibunya. Berdiri dibalik rak buku yang menutupi sebagian dirinya, gadis ini berkata pelan namun suaranya dikeraskan agar pria itu bisa mendengarnya.
"Ma--ma..af... A-aku lupa tanya...." Katanya sudah mulai menangis. Dasar bodoh! Katanya kepada dirinya sendiri. "Tu--tu..an.... mau belanja apa?" Tanyanya lagi. Betul. Gadis ini kembali kemari karena lupa menyanyakan hal krusial ini. Padahal sudah berlari sampai kelur gedung dan nyaris mencapai Square, tapi karena tidak tahu apa yang mau dibeli, gadis ini kembali dengan tangan hampa.
~~~~
OOT : sori.. anak ini crybaby loh~
lagian kalo mau belanja, nitip duitnya belom tuh~
duh~ dasar anak autisku satu ini~
Gadis itu mendekat pada pria yang sudah terduduk di lantai dan bersenderkan rak buku. "Uwa... Sakit ya?" Katanya yang sudah mulai sesungukkan. Ada butiran basah yang sudah mengenang di pelupuk matanya. Matanya yang biru itu sekarang tampak seperti lautan bening yang memantulkan bayangan pria itu.
Ini semua salahnya! Dasar ceroboh! Bagaimana ini~ Tapi... pria ini memintanya belanja kah? Oh... petugas perpustakaan juga perlu belanja kan? "Iya! Aku akan belanja dulu!" Katanya keras-keras. Tidak menyadari genangan air matanya sudah turun, gadis ini langsung berdiri dan pergi meninggalkannya.
~15 Minutes Later~
Gadis ini kembali ke sudut perpustakaan yang sepi sekaligus tempat pria tersebut menunggu. Dengan langkah lemas dan tidak berdaya, gadis ini perlahan mendekat pada salah satu rak buku yang salah satu sudutnya memperlihatkan sosok pria itu dari kejauhan. Gadis ini tidak berani mendekat pada pria ini, seperti anak kecil yang takut dimarahi Ibunya. Berdiri dibalik rak buku yang menutupi sebagian dirinya, gadis ini berkata pelan namun suaranya dikeraskan agar pria itu bisa mendengarnya.
"Ma--ma..af... A-aku lupa tanya...." Katanya sudah mulai menangis. Dasar bodoh! Katanya kepada dirinya sendiri. "Tu--tu..an.... mau belanja apa?" Tanyanya lagi. Betul. Gadis ini kembali kemari karena lupa menyanyakan hal krusial ini. Padahal sudah berlari sampai kelur gedung dan nyaris mencapai Square, tapi karena tidak tahu apa yang mau dibeli, gadis ini kembali dengan tangan hampa.
~~~~
OOT : sori.. anak ini crybaby loh~
lagian kalo mau belanja, nitip duitnya belom tuh~
duh~ dasar anak autisku satu ini~
Voidy- Maid
- Jumlah posting : 266
Age : 30
Registration date : 27.01.09
ID Card
Race: Human
Job: Maid
Shoutout: You're Cute~
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
"Uwa... Sakit ya?"
Heh heh heh. Sepertinya gadis kecil itu percaya pada aktingnya.
Lihat, dia bahkan hampir menangis segala.
Aktingnya sehebat itukah?
"Iya. Rasanya aku tidak bisa bergerak apalagi belanja," Jawab Alexiel sambil menghela nafas panjang. "Aduh! Bagaimana kalau aku sampai dimarahi Master?" Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan agar dramatis.
"Iya! Aku akan belanja dulu!" Jawab gadis itu keras-keras.
Victory!
Alexiel segera melepas tangannya dari muka, dan segera mengambil daftar belanjaan beserta uang yang ada di saku celananya.
"Ini daftar dan...err...Young lady?"
Ia bengong.
Gadis kecil berambut pirang itu sudah menghilang.
Alexiel menghela nafas panjang (Ini sudah yang keberapa kali ya hari ini?).
"Oh, dear...Dia sudah pergi begitu saja," Ia memain-mainkan daftar belanjaan dan uang yang ada di tangannya sambil melamun. "What a clumsy Goldilocks..."
Goldilocks?
Sepertinya Ia pernah memanggil seseorang dengan nama itu.
Dulu sekali...
Siapa ya?
Tapi memang nama itu cocok untuk gadis yang memiliki rambut dengan warna ke-emasan yang hampir menyaingi warna mata Alexiel.
Entah berapa lama waktu sudah berlalu.
Alexiel memang sering tidak ingat waktu bila sudah melakukan hobinya yang lain: Melamun. Namun kali ini Ia tersadar begitu mendengar suara si gadis kecil.
"Ma--ma..af... A-aku lupa tanya...Tu--tu..an.... mau belanja apa?"
Perlahan Alexiel memiringkan kepalanya ke arah gadis itu.
Wah, gadis itu sampai menangis segala.
Lagi-lagi Alexiel menghela nafas panjang.
Ia berdiri dan berjalan mendekati gadis itu.
"Tidak ada yang perlu ditangisi kan?" Ia berjongkok di depan gadis itu dan menghapus air mata gadis yang sedang menangis tersebut menggunakan ibu jari.
"Aku sebenarnya tadi hanya berbohong. Maaf ya..." Ia tersenyum dengan muka menyesal.
"Sebagai permintaan maaf, bila kita bertemu lagi lain kali, aku akan membelikanmu cokelat! Itu kesukaanmu kan, Goldilocks?"
Eh...?
Dari mana Ia tahu kalau cokelat itu kesukaan gadis ini?
Dan kenapa nama Goldilocks muncul lagi?
Rasanya seperti Déjà vu...
Heh heh heh. Sepertinya gadis kecil itu percaya pada aktingnya.
Lihat, dia bahkan hampir menangis segala.
Aktingnya sehebat itukah?
"Iya. Rasanya aku tidak bisa bergerak apalagi belanja," Jawab Alexiel sambil menghela nafas panjang. "Aduh! Bagaimana kalau aku sampai dimarahi Master?" Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan agar dramatis.
"Iya! Aku akan belanja dulu!" Jawab gadis itu keras-keras.
Victory!
Alexiel segera melepas tangannya dari muka, dan segera mengambil daftar belanjaan beserta uang yang ada di saku celananya.
"Ini daftar dan...err...Young lady?"
Ia bengong.
Gadis kecil berambut pirang itu sudah menghilang.
Alexiel menghela nafas panjang (Ini sudah yang keberapa kali ya hari ini?).
"Oh, dear...Dia sudah pergi begitu saja," Ia memain-mainkan daftar belanjaan dan uang yang ada di tangannya sambil melamun. "What a clumsy Goldilocks..."
Goldilocks?
Sepertinya Ia pernah memanggil seseorang dengan nama itu.
Dulu sekali...
Siapa ya?
Tapi memang nama itu cocok untuk gadis yang memiliki rambut dengan warna ke-emasan yang hampir menyaingi warna mata Alexiel.
Entah berapa lama waktu sudah berlalu.
Alexiel memang sering tidak ingat waktu bila sudah melakukan hobinya yang lain: Melamun. Namun kali ini Ia tersadar begitu mendengar suara si gadis kecil.
"Ma--ma..af... A-aku lupa tanya...Tu--tu..an.... mau belanja apa?"
Perlahan Alexiel memiringkan kepalanya ke arah gadis itu.
Wah, gadis itu sampai menangis segala.
Lagi-lagi Alexiel menghela nafas panjang.
Ia berdiri dan berjalan mendekati gadis itu.
"Tidak ada yang perlu ditangisi kan?" Ia berjongkok di depan gadis itu dan menghapus air mata gadis yang sedang menangis tersebut menggunakan ibu jari.
"Aku sebenarnya tadi hanya berbohong. Maaf ya..." Ia tersenyum dengan muka menyesal.
"Sebagai permintaan maaf, bila kita bertemu lagi lain kali, aku akan membelikanmu cokelat! Itu kesukaanmu kan, Goldilocks?"
Eh...?
Dari mana Ia tahu kalau cokelat itu kesukaan gadis ini?
Dan kenapa nama Goldilocks muncul lagi?
Rasanya seperti Déjà vu...
Terakhir diubah oleh Alexiel C. Godwin tanggal Thu Jan 29, 2009 10:42 am, total 1 kali diubah
Alexiel C. Godwin- Butler
- Jumlah posting : 165
Age : 36
Lokasi : Trapped in this d*mn family
Registration date : 25.01.09
ID Card
Race: Demon of sloth
Job: Butler of the Forrtesquie
Shoutout: "Can't you see I'm busy now (doing nothing)! Why don't YOU do it?"
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
Pria itu berjalan mendekatinya. Takut... Batin gadis ini. Kalau pria itu marah... Bagaimana dong... Namun betapa terkejutnya gadis ini saat merasakan kehangatan menepis di pipinya. Ada perasaan tenang saat melihat ke dalam mata emas pria tersebut. Entah lah. Tapi... Suka saja menatap pria itu. Terlebih suara pria yang sedang menghiburnya tersebut seperti denting melodi lembut yang menyenangkan.
Saat pria itu mengatakan tentang bohong, setahu gadis ini... bohong artinya kebalikannya. Tapi kebalikan yang mana? "Bohong? Tentang kakimu yang sakit kah? Jadi Kau baik-baik saja?" Tanyanya dengan wajah bingung namun segera berganti ke wajah penuh kebahagiaan. "Syukurlah~" Katanya sambil tersenyum lebar. Namun saat, pria itu mengatakan tentang coklat dan Goldilocks gadis ini memiringkan kepalanya. Ekspresi bingung menghiasi wajahnya. Kok rasanya ada perasaan rindu yang segera menyelimuti perasaanya. Seperti... film yang berputar di kepalanya dengan cepat. Namun tidak terlihat jelas...
Gadis ini memutar bola matanya dan menatap pria itu lekat-lekat. Entah kenapa ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Segera saja gadis ini menghamburkan dirinya ke pria itu. Merentangkan tangannya lebar-lebar dan mengkatup saat mendarat di bahu yang lebar dan kokoh tersebut. Tangan tersebut melingkar di leher berjenjang panjang namun lembut dengan pas, sedangkan wajahnya sudah melabuh di salah satu bahu tersebut. Menutup matanya dengan damai dan tenang.
Rasanya begitu... entah lah... Tapi rasanya tidak ingin melepaskan pelukan ini...
Saat pria itu mengatakan tentang bohong, setahu gadis ini... bohong artinya kebalikannya. Tapi kebalikan yang mana? "Bohong? Tentang kakimu yang sakit kah? Jadi Kau baik-baik saja?" Tanyanya dengan wajah bingung namun segera berganti ke wajah penuh kebahagiaan. "Syukurlah~" Katanya sambil tersenyum lebar. Namun saat, pria itu mengatakan tentang coklat dan Goldilocks gadis ini memiringkan kepalanya. Ekspresi bingung menghiasi wajahnya. Kok rasanya ada perasaan rindu yang segera menyelimuti perasaanya. Seperti... film yang berputar di kepalanya dengan cepat. Namun tidak terlihat jelas...
Gadis ini memutar bola matanya dan menatap pria itu lekat-lekat. Entah kenapa ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Segera saja gadis ini menghamburkan dirinya ke pria itu. Merentangkan tangannya lebar-lebar dan mengkatup saat mendarat di bahu yang lebar dan kokoh tersebut. Tangan tersebut melingkar di leher berjenjang panjang namun lembut dengan pas, sedangkan wajahnya sudah melabuh di salah satu bahu tersebut. Menutup matanya dengan damai dan tenang.
Rasanya begitu... entah lah... Tapi rasanya tidak ingin melepaskan pelukan ini...
Voidy- Maid
- Jumlah posting : 266
Age : 30
Registration date : 27.01.09
ID Card
Race: Human
Job: Maid
Shoutout: You're Cute~
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
...
Kenapa gadis ini tiba-tiba memeluknya?
Bukannya dia tidak suka sih...
Malah kebalikannya.
Pelukan ini terasa...sesuai?
Ya, sesuai. Dia bahkan tidak terkejut saat gadis pirang ini menghambur ke pelukannya begitu saja.
Seperti gadis ini memang sudah sering memeluknya.
Tapi ini baru pertama kalinya Ia bertemu dengan gadis yang bahkan Ia tidak tahu namanya itu.
Alexiel hanya terdiam.
Tangan kanannya, entah sejak kapan, sudah membelai-belai rambut emas gadis itu dengan lembut.
Hangat...
Sudah lama sekali Ia tidak dipeluk seseorang seperti ini.
Ah, koreksi...Rasanya Ia tidak pernah dipeluk orang seperti ini.
Tapi kenapa rasanya familiar ya?
Alexiel mengalungkan tangan kirinya di pinggang gadis itu dan menariknya lebih erat ke badan demon itu.
Ia membisikkan satu kata di telinga Goldilocks, "Nama?"
Kenapa gadis ini tiba-tiba memeluknya?
Bukannya dia tidak suka sih...
Malah kebalikannya.
Pelukan ini terasa...sesuai?
Ya, sesuai. Dia bahkan tidak terkejut saat gadis pirang ini menghambur ke pelukannya begitu saja.
Seperti gadis ini memang sudah sering memeluknya.
Tapi ini baru pertama kalinya Ia bertemu dengan gadis yang bahkan Ia tidak tahu namanya itu.
Alexiel hanya terdiam.
Tangan kanannya, entah sejak kapan, sudah membelai-belai rambut emas gadis itu dengan lembut.
Hangat...
Sudah lama sekali Ia tidak dipeluk seseorang seperti ini.
Ah, koreksi...Rasanya Ia tidak pernah dipeluk orang seperti ini.
Tapi kenapa rasanya familiar ya?
Alexiel mengalungkan tangan kirinya di pinggang gadis itu dan menariknya lebih erat ke badan demon itu.
Ia membisikkan satu kata di telinga Goldilocks, "Nama?"
Alexiel C. Godwin- Butler
- Jumlah posting : 165
Age : 36
Lokasi : Trapped in this d*mn family
Registration date : 25.01.09
ID Card
Race: Demon of sloth
Job: Butler of the Forrtesquie
Shoutout: "Can't you see I'm busy now (doing nothing)! Why don't YOU do it?"
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
Gadis ini bisa merasakan kehangatan yang membelai pelan rambut panjangnya. Nyaman... Gadis ini tersenyum sambil mengukir momen tersebut dalam benaknya. Rasanya ingin mengabadikan detik-detik tersebut ke sebuah pigura kaca yang cantik. Lalu dimasukkan dalam kotak harta bertatahkan permata warna-warni. Bayangan yang terlalu indah... sekaligus terlalu mustahil.
Ada dorongan dari arah belakang yang ternyata adalah tangan pria itu, membuatnya terbenam lebih dalam pada pelukan yang hangat tersebut. Sebuah suara bening yang dianggap gadis ini seperti denting melodi yang indah kali ini berbunyi tepat di telinganya. Menanyakan namanya. Gadis ini membuka kelopak matanya perlahan. Mengerjap-ngerjap beberapa kali hingga sedikit bergerak dalam pelukan yang membuatnya tidak bisa lepas tersebut. Sesungguhkan gadis ini ingin melepaskan diri dari tangan yang memerangkapkannya itu. Namun dengan lemah, gadis ini tetap bersandar pada pria itu.
Dengan bisikkan yang lembut dan lemah, gadis ini berkata, "...Panggil saja seperti tadi... Aku suka dipanggil seperti tadi... oleh-" Gadis ini berhenti sejenak. Nyaris saja keluar kata yang tidak biasanya digunakan olehnya. 'Kamu' Memangnya mereka sudah kenal sedekat itu. Tidak sopan kan? Harus tetap memanggil 'Tuan'. Gadis ini menelan ludah dengan berat. Kenapa dia ini? Dengan segera, gadis ini berusaha lepas dari pelukan tersebut. Padahal gadis ini yang memeluk duluan. Tapi... tadi dia tidak berpikir apa-apa. Langsung bertindak saja seperti itu. "Tu--tuan?" Panggilnya perlahan dengan nada memelas. Meminta pria itu untuk melepaskan tangan yang masih mengikat di pinggangnya itu.
~~~~~~
OOT : kalo ga salah demon bisa baca pikiran orang deh~
*lirik adri* baca aja pikirannya...
Ada dorongan dari arah belakang yang ternyata adalah tangan pria itu, membuatnya terbenam lebih dalam pada pelukan yang hangat tersebut. Sebuah suara bening yang dianggap gadis ini seperti denting melodi yang indah kali ini berbunyi tepat di telinganya. Menanyakan namanya. Gadis ini membuka kelopak matanya perlahan. Mengerjap-ngerjap beberapa kali hingga sedikit bergerak dalam pelukan yang membuatnya tidak bisa lepas tersebut. Sesungguhkan gadis ini ingin melepaskan diri dari tangan yang memerangkapkannya itu. Namun dengan lemah, gadis ini tetap bersandar pada pria itu.
Dengan bisikkan yang lembut dan lemah, gadis ini berkata, "...Panggil saja seperti tadi... Aku suka dipanggil seperti tadi... oleh-" Gadis ini berhenti sejenak. Nyaris saja keluar kata yang tidak biasanya digunakan olehnya. 'Kamu' Memangnya mereka sudah kenal sedekat itu. Tidak sopan kan? Harus tetap memanggil 'Tuan'. Gadis ini menelan ludah dengan berat. Kenapa dia ini? Dengan segera, gadis ini berusaha lepas dari pelukan tersebut. Padahal gadis ini yang memeluk duluan. Tapi... tadi dia tidak berpikir apa-apa. Langsung bertindak saja seperti itu. "Tu--tuan?" Panggilnya perlahan dengan nada memelas. Meminta pria itu untuk melepaskan tangan yang masih mengikat di pinggangnya itu.
~~~~~~
OOT : kalo ga salah demon bisa baca pikiran orang deh~
*lirik adri* baca aja pikirannya...
Voidy- Maid
- Jumlah posting : 266
Age : 30
Registration date : 27.01.09
ID Card
Race: Human
Job: Maid
Shoutout: You're Cute~
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
Gadis pirang itu ganti berbisik untuk menjawab pertanyaan Alexiel.
Tapi gadis itu terhenti di tengah kalimatnya.
Sepertinya gadis ini jadi aneh...
Apa menjadi dekat denganku membuat gadis ini tidak nyaman? Alexiel tersenyum kecewa saat membaca pikiran gadis itu dan merasakan kegusarannya.
Sudah lama Ia tidak menggunakan kekuatannya untuk membaca pikiran manusia.
Mungkin bagi demon-demon lain ini sudah biasa, namun bagi Sloth...
Rasanya malas menggunakan kekuatannya terlalu sering.
"Tu--tuan?" Gadis itu memanggilnya.
Alexiel belum mau melepas pelukannya.
Ia masih ingin terus seperti ini...
Berada dalam kehangatan seperti ini...
"Alexiel," Akhirnya Ia berkata sebelum melepaskan tangannya dari badan mungil gadis itu.
Ia kembali berdiri dan sedikit menundukkan wajahnya untuk menatap si gadis kecil.
"Panggil saja aku, Alexiel. Tanpa 'Tuan'. Oke, Goldilocks?"
Tapi gadis itu terhenti di tengah kalimatnya.
Sepertinya gadis ini jadi aneh...
Apa menjadi dekat denganku membuat gadis ini tidak nyaman? Alexiel tersenyum kecewa saat membaca pikiran gadis itu dan merasakan kegusarannya.
Sudah lama Ia tidak menggunakan kekuatannya untuk membaca pikiran manusia.
Mungkin bagi demon-demon lain ini sudah biasa, namun bagi Sloth...
Rasanya malas menggunakan kekuatannya terlalu sering.
"Tu--tuan?" Gadis itu memanggilnya.
Alexiel belum mau melepas pelukannya.
Ia masih ingin terus seperti ini...
Berada dalam kehangatan seperti ini...
"Alexiel," Akhirnya Ia berkata sebelum melepaskan tangannya dari badan mungil gadis itu.
Ia kembali berdiri dan sedikit menundukkan wajahnya untuk menatap si gadis kecil.
"Panggil saja aku, Alexiel. Tanpa 'Tuan'. Oke, Goldilocks?"
Alexiel C. Godwin- Butler
- Jumlah posting : 165
Age : 36
Lokasi : Trapped in this d*mn family
Registration date : 25.01.09
ID Card
Race: Demon of sloth
Job: Butler of the Forrtesquie
Shoutout: "Can't you see I'm busy now (doing nothing)! Why don't YOU do it?"
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
Pria itu masih memeluknya cukup lama meski gadis ini sudah memberontak pelan dalam kungkungan tersebut. Namun akhirnya terlepas juga. Gadis ini tanpa sadar menarik nafas lega lalu menghembuskan nafas kecewa. Kenapa perasaanya jadi terbagi dua begini? Aneh...
'Alexiel'? Nama yang bagus. Gadis ini tersenyum lembut pada pria yang kembali berdiri namun masih menatap matanya lekat-lekat. "Panggil saja aku, Alexiel. Tanpa 'Tuan'. Oke, Goldilocks?"
Gadis ini sedikit bingung dan ragu. Memiringkan kepalanya sambil memutar bola matanya ke bawah. Menghindari tatapan pria itu yang entah kenapa saat ini terasa menariknya lebih dalam ke sesuatu yang tidak bisa dijelaskannya. "Ta-tapi kan..." Kata gadis ini lemah.
"Ini pertama kalinya Saya bertemu dengan Tuan..." Kata gadis ini dengan lembut. Namun gadis ini nampak berpikir sebentar. Perlukah dikatakan? Katakan saja...
Gadis ini tertawa kecil. "Tapi... aneh ya..." Gadis ini mengangkat kembali wajahnya. Menatap langsung ke mata berwarna emas yang indah itu. "... Rasanya... ada yang berdengung di sini... "Gadis ini tersenyum sambil memegang dadanya sendiri. Menunjukkan tempat yang melahirkan perasaan tidak menentu pada pria itu. "... Seperti perasaan rindu..." Katanya masih menatap pria itu. Sinar matanya redup dan seperti lautan dalam yang tidak tersentuh dasarnya. Lalu gadis ini tertawa kagok. ".. Heheh... Aneh ya..." Katanya sembari memalingkan kembali wajahnya.
'Alexiel'? Nama yang bagus. Gadis ini tersenyum lembut pada pria yang kembali berdiri namun masih menatap matanya lekat-lekat. "Panggil saja aku, Alexiel. Tanpa 'Tuan'. Oke, Goldilocks?"
Gadis ini sedikit bingung dan ragu. Memiringkan kepalanya sambil memutar bola matanya ke bawah. Menghindari tatapan pria itu yang entah kenapa saat ini terasa menariknya lebih dalam ke sesuatu yang tidak bisa dijelaskannya. "Ta-tapi kan..." Kata gadis ini lemah.
"Ini pertama kalinya Saya bertemu dengan Tuan..." Kata gadis ini dengan lembut. Namun gadis ini nampak berpikir sebentar. Perlukah dikatakan? Katakan saja...
Gadis ini tertawa kecil. "Tapi... aneh ya..." Gadis ini mengangkat kembali wajahnya. Menatap langsung ke mata berwarna emas yang indah itu. "... Rasanya... ada yang berdengung di sini... "Gadis ini tersenyum sambil memegang dadanya sendiri. Menunjukkan tempat yang melahirkan perasaan tidak menentu pada pria itu. "... Seperti perasaan rindu..." Katanya masih menatap pria itu. Sinar matanya redup dan seperti lautan dalam yang tidak tersentuh dasarnya. Lalu gadis ini tertawa kagok. ".. Heheh... Aneh ya..." Katanya sembari memalingkan kembali wajahnya.
Voidy- Maid
- Jumlah posting : 266
Age : 30
Registration date : 27.01.09
ID Card
Race: Human
Job: Maid
Shoutout: You're Cute~
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
Gadis ini sepertinya masih ragu untuk memanggilnya dengan informal.
Dengar! Ia bahkan masih memanggil Alexiel dengan 'Tuan'!
Alexiel membuka mulutnya untuk meyakinkan gadis kecil itu agar memanggil namanya.
Tapi sebelum Ia bisa berkata apapun, gadis itu berbicara lagi.
Kali ini soal...perasaan aneh?
"... Rasanya...ada yang berdengung di sini...Seperti perasaan rindu..." Ia menunjuk ke arah dadanya sendiri.
Alexiel terdiam sejenak, berpikir:
Rindu?
Kalau tidak salah itu adalah perasaan yang dirasakan manusia saat mengingat sesuatu yang terjadi di masa lalu.
Biasanya sesuatu yang indah.
Apa perasaan yang tadi kurasakan juga...rindu?
...Tidak tahu...
Aku belum pernah merindukan siapapun.
Rindu hanya perasaan untuk manusia, bukan iblis.
"Memang aneh," Alexiel berkata pada gadis pirang yang sekarang mengalihkan mukanya, seperti tidak mau menatap wajah Alexiel.
Apa Ia malu?
"Tapi kuberitahu sesuatu yang mungkin bisa membuat mu merasa lebih baik: Aku juga merasakan apa yang kau rasakan, Goldilocks. Disini."
Ia menekan jari telunjuknya ke dada.
Lalu Ia sedikit membungkuk dan menatap wajah gadis itu dari jarak yang sangat dekat.
"Mungkin ini berarti kita berjodoh. Bagaimana menurutmu, Goldilocks?" Tanyanya dengan senyum lebar.
Nada suaranya terdengar sedikit jahil.
Dengar! Ia bahkan masih memanggil Alexiel dengan 'Tuan'!
Alexiel membuka mulutnya untuk meyakinkan gadis kecil itu agar memanggil namanya.
Tapi sebelum Ia bisa berkata apapun, gadis itu berbicara lagi.
Kali ini soal...perasaan aneh?
"... Rasanya...ada yang berdengung di sini...Seperti perasaan rindu..." Ia menunjuk ke arah dadanya sendiri.
Alexiel terdiam sejenak, berpikir:
Rindu?
Kalau tidak salah itu adalah perasaan yang dirasakan manusia saat mengingat sesuatu yang terjadi di masa lalu.
Biasanya sesuatu yang indah.
Apa perasaan yang tadi kurasakan juga...rindu?
...Tidak tahu...
Aku belum pernah merindukan siapapun.
Rindu hanya perasaan untuk manusia, bukan iblis.
"Memang aneh," Alexiel berkata pada gadis pirang yang sekarang mengalihkan mukanya, seperti tidak mau menatap wajah Alexiel.
Apa Ia malu?
"Tapi kuberitahu sesuatu yang mungkin bisa membuat mu merasa lebih baik: Aku juga merasakan apa yang kau rasakan, Goldilocks. Disini."
Ia menekan jari telunjuknya ke dada.
Lalu Ia sedikit membungkuk dan menatap wajah gadis itu dari jarak yang sangat dekat.
"Mungkin ini berarti kita berjodoh. Bagaimana menurutmu, Goldilocks?" Tanyanya dengan senyum lebar.
Nada suaranya terdengar sedikit jahil.
Alexiel C. Godwin- Butler
- Jumlah posting : 165
Age : 36
Lokasi : Trapped in this d*mn family
Registration date : 25.01.09
ID Card
Race: Demon of sloth
Job: Butler of the Forrtesquie
Shoutout: "Can't you see I'm busy now (doing nothing)! Why don't YOU do it?"
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
Pria itu, erm... kurang sopan. Tuan itu. Ya, Tuan itu mengatakan bahwa dia juga merasakan hal yang sama seperti gadis ini. Dengan cepat gadis ini menoleh dan melihat Tuan itu menunjuk dadanya sendiri. Tuan itu merendahkan tubuhnya hingga jarak wajah mereka begitu dekat. Gadis ini hanya bisa mengerjap-ngerjap mata beberapa kali karena agak kaget.
Jodoh? Ah, Tuan itu tersenyum lagi! Meski nada bicaranya jadi berbeda. "Jodoh? Kalau berjodoh artinya berteman kan?" Tanyanya polos sambil tersenyum riang. Gadis ini hanya belajar kalau berjodoh itu artinya akan sering bersama. Dan kalau sering bersama artinya berteman kan?
Sepertinya gadis ini sudah lupa tujuan awalnya. Mengambil buku yang dititipkan Masternya itu. Wah! Lupa! Untung saja hal tersebut tiba-tiba melintas saat matanya menangkap sosok sebuah buku dengan sampul tebal saat gadis ini masih mendongkak untuk melihat wajah Tuan itu.
Itu bukunya! "Erm... Permisi sebentar, Tuan," Katanya sopan dan tersenyum manis. Dengan berlari kecil gadis ini menuju rak tersebut dan menatap buku yang terletak cukup tinggi dibandingkan tubuh mungilnya tersebut. Namun gadis ini tidak pernah berpikir saat bertindak. Dengan nekatnya gadis ini mulai memanjat rak buku tersebut!
~~~~~~
OOT : terserah mau ditangkep sebelum jatuh ato jatuh terus ditangkep~
Jodoh? Ah, Tuan itu tersenyum lagi! Meski nada bicaranya jadi berbeda. "Jodoh? Kalau berjodoh artinya berteman kan?" Tanyanya polos sambil tersenyum riang. Gadis ini hanya belajar kalau berjodoh itu artinya akan sering bersama. Dan kalau sering bersama artinya berteman kan?
Sepertinya gadis ini sudah lupa tujuan awalnya. Mengambil buku yang dititipkan Masternya itu. Wah! Lupa! Untung saja hal tersebut tiba-tiba melintas saat matanya menangkap sosok sebuah buku dengan sampul tebal saat gadis ini masih mendongkak untuk melihat wajah Tuan itu.
Itu bukunya! "Erm... Permisi sebentar, Tuan," Katanya sopan dan tersenyum manis. Dengan berlari kecil gadis ini menuju rak tersebut dan menatap buku yang terletak cukup tinggi dibandingkan tubuh mungilnya tersebut. Namun gadis ini tidak pernah berpikir saat bertindak. Dengan nekatnya gadis ini mulai memanjat rak buku tersebut!
~~~~~~
OOT : terserah mau ditangkep sebelum jatuh ato jatuh terus ditangkep~
Voidy- Maid
- Jumlah posting : 266
Age : 30
Registration date : 27.01.09
ID Card
Race: Human
Job: Maid
Shoutout: You're Cute~
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
"Jodoh? Kalau berjodoh artinya berteman kan?"
Gadis ini...Tipe yang kalau digoda pun tidak sadar yah?
Alexiel kembali meletakkan tangannya di atas mulut untuk menahan tawa.
"Iya, berjodoh itu artinya berteman dekaaaaat sekali~" Ujarnya kemudian. Ia tersenyum hampir seriang senyum gadis itu.
"Erm... Permisi sebentar, Tuan,"
Oh?
Gadis itu berlari ke sebuah rak dan mendongakkan wajahnya ke atas.
Alexiel mengikuti arah tatapan gadis itu.
Buku? Apa gadis itu ingin mengambil salah satu buku yang ada disitu?
Tiba-tiba gadis itu mulai memanjat rak yang tinggi menjulang!
Alexiel sempat terheran-heran melihat kelakuan gadis pirang yang bisa dibilang unlady-like itu.
Namun selanjutnya Ia hanya tertawa kecil sambil berjalan santai ke arah si gadis yang tengah memanjat rak buku dengan susah payah.
Ia tidak khawatir sama sekali.
Tapi bukan berarti Ia tidak peduli.
Entah mengapa Ia merasa hal ini sudah biasa:
Si gadis kecil melakukan hal yang nekat, lalu situasi menjadi berbahaya, dan...
Alexiel ada di belakangnya, siap untuk menolong.
Dan itu jugalah yang Ia lakukan kali ini.
Alexiel berdiri tepat di belakang gadis itu. Ekspresinya menujukkan kalau Ia menikmati ini semua.
Kedua tangannya Ia bentangkan.
Seandainya Goldilocks terjatuh, maka kedua tangan inilah yang akan menangkap tubuh mungil itu. Pasti.
Gadis ini...Tipe yang kalau digoda pun tidak sadar yah?
Alexiel kembali meletakkan tangannya di atas mulut untuk menahan tawa.
"Iya, berjodoh itu artinya berteman dekaaaaat sekali~" Ujarnya kemudian. Ia tersenyum hampir seriang senyum gadis itu.
"Erm... Permisi sebentar, Tuan,"
Oh?
Gadis itu berlari ke sebuah rak dan mendongakkan wajahnya ke atas.
Alexiel mengikuti arah tatapan gadis itu.
Buku? Apa gadis itu ingin mengambil salah satu buku yang ada disitu?
Tiba-tiba gadis itu mulai memanjat rak yang tinggi menjulang!
Alexiel sempat terheran-heran melihat kelakuan gadis pirang yang bisa dibilang unlady-like itu.
Namun selanjutnya Ia hanya tertawa kecil sambil berjalan santai ke arah si gadis yang tengah memanjat rak buku dengan susah payah.
Ia tidak khawatir sama sekali.
Tapi bukan berarti Ia tidak peduli.
Entah mengapa Ia merasa hal ini sudah biasa:
Si gadis kecil melakukan hal yang nekat, lalu situasi menjadi berbahaya, dan...
Alexiel ada di belakangnya, siap untuk menolong.
Dan itu jugalah yang Ia lakukan kali ini.
Alexiel berdiri tepat di belakang gadis itu. Ekspresinya menujukkan kalau Ia menikmati ini semua.
Kedua tangannya Ia bentangkan.
Seandainya Goldilocks terjatuh, maka kedua tangan inilah yang akan menangkap tubuh mungil itu. Pasti.
Alexiel C. Godwin- Butler
- Jumlah posting : 165
Age : 36
Lokasi : Trapped in this d*mn family
Registration date : 25.01.09
ID Card
Race: Demon of sloth
Job: Butler of the Forrtesquie
Shoutout: "Can't you see I'm busy now (doing nothing)! Why don't YOU do it?"
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
Gadis ini masih memanjat dengan semangat tinggi. Padahal tindakannya itu sangat berbahaya tapi memangnya gadis ini pernah berpikir ke sana? Tidak tuh...
Sementara matanya masih memaku pada buku bersampul coklat gelap di hadapannya itu tangannya dijulangkan tinggi-tinggi untuk mencapainya.
Dapat! Buku itu telah berhasil digenggamnya dan segera saja sebuah cengiran lebar mengembang di wajahnya.
"Yey~ Lihat bukunya~" Katanya sambil berbalik dan memperlihatkan buku tersebut pada Tuan itu. Entah karena apa gadis ini melakukannya. Mungkin... kebiasaan?
Tanpa sadar konsentrasinya pecah.
"!!"
Pijakannya terpeleset dan segera saja tubuhnya melayang ringan sebelum jatuh bebas dari rak tinggi tersebut.
~~~~~
OOT : mari kita mulai KBA nya~
Sementara matanya masih memaku pada buku bersampul coklat gelap di hadapannya itu tangannya dijulangkan tinggi-tinggi untuk mencapainya.
Dapat! Buku itu telah berhasil digenggamnya dan segera saja sebuah cengiran lebar mengembang di wajahnya.
"Yey~ Lihat bukunya~" Katanya sambil berbalik dan memperlihatkan buku tersebut pada Tuan itu. Entah karena apa gadis ini melakukannya. Mungkin... kebiasaan?
Tanpa sadar konsentrasinya pecah.
"!!"
Pijakannya terpeleset dan segera saja tubuhnya melayang ringan sebelum jatuh bebas dari rak tinggi tersebut.
~~~~~
OOT : mari kita mulai KBA nya~
Voidy- Maid
- Jumlah posting : 266
Age : 30
Registration date : 27.01.09
ID Card
Race: Human
Job: Maid
Shoutout: You're Cute~
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
Nah benar kan...
Alexiel sudah menduga ini akan terjadi.
Dengan sebuah senyuman kecil di wajahnya, Ia bersiap untuk menangkap gadis pirang itu.
Ia menatap mata biru cemerlang sang gadis cilik yang semakin mendekat kepadanya.
Semakin dekat...
Semakin dekat...
Eh?
Sesosok bayangan gadis cilik lain muncul di mata Alexiel.
Gadis yang sama-sama berambut pirang dan bermata biru itu juga sedang terjatuh ke arahnya.
Namun gadis ini terlihat beberapa tahun lebih muda dari Goldilocks.
Dan wajahnya sangat sangat familiar.
Siapa?
"!"
Karena perhatian Alexiel sempat terpecah saat bayangan gadis cilik itu muncul, Ia jadi salah memperhitungkan pendaratan Goldilocks dan hasilnya Ia beserta gadis itu jatuh ke lantai dengan bunyi yang cukup keras.
DUK
Aduh! Mulutnya seperti tetabrak sesuatu.
Alexiel membuka matanya, yang tertutup ketika jatuh ke lantai tanpa Ia sadari, dan melihat wajah Goldilocks tepat berada di depannya.
Benar-benar ada di depannya as in...
Tidak ada jarak di antara mereka berdua.
Rupanya 'sesuatu' yang menghantam mulutnya itu adalah mulut Goldilocks...
Alexiel sudah menduga ini akan terjadi.
Dengan sebuah senyuman kecil di wajahnya, Ia bersiap untuk menangkap gadis pirang itu.
Ia menatap mata biru cemerlang sang gadis cilik yang semakin mendekat kepadanya.
Semakin dekat...
Semakin dekat...
Eh?
Sesosok bayangan gadis cilik lain muncul di mata Alexiel.
Gadis yang sama-sama berambut pirang dan bermata biru itu juga sedang terjatuh ke arahnya.
Namun gadis ini terlihat beberapa tahun lebih muda dari Goldilocks.
Dan wajahnya sangat sangat familiar.
Siapa?
"!"
Karena perhatian Alexiel sempat terpecah saat bayangan gadis cilik itu muncul, Ia jadi salah memperhitungkan pendaratan Goldilocks dan hasilnya Ia beserta gadis itu jatuh ke lantai dengan bunyi yang cukup keras.
DUK
Aduh! Mulutnya seperti tetabrak sesuatu.
Alexiel membuka matanya, yang tertutup ketika jatuh ke lantai tanpa Ia sadari, dan melihat wajah Goldilocks tepat berada di depannya.
Benar-benar ada di depannya as in...
Tidak ada jarak di antara mereka berdua.
Rupanya 'sesuatu' yang menghantam mulutnya itu adalah mulut Goldilocks...
Alexiel C. Godwin- Butler
- Jumlah posting : 165
Age : 36
Lokasi : Trapped in this d*mn family
Registration date : 25.01.09
ID Card
Race: Demon of sloth
Job: Butler of the Forrtesquie
Shoutout: "Can't you see I'm busy now (doing nothing)! Why don't YOU do it?"
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
Saat tubuhnya tidak merasakan apa pun kecuali angin meniup rambutnya, entah kenapa gadis ini tidak ketakutan. Melihat Tuan itu merentangkan tangannya seperti ada kenangan indah yang akan menghampirinya. Dengan lembut gadis ini memejamkan matanya dan membiarkan dirinya jatuh bebas seperti itu. Aku tidak akan apa-apa... Entah kepercayaan dari mana... tapi begitulah kata hatinya berbisik. Membuat gadis ini percaya penuh pada Tuan yang akan menolongnya tersebut.
DUK
Gadis itu merasa tubuhnya tidak apa-apa. Ada yang lembut. Bukan lantai? Tidak. Pasti bukan. Apakah Tuan itu? Iya. Pasti Tuan itu. Bahkan mulutnya merasa ada yang lembek... basah... dan aneh? Lho kok? Pelan-pelan gadis ini membuka matanya. Bola matanya yang seperti pemandangan laut itu segera jatuh pada warna emas yang berkilau. Seperti bola emas yang menjadi hiasan Natal. Begitu besar. Begitu dekat.
Eh? Tunggu. Yang ada di depannya itu kan wajah dari Tuan itu. Kok? Uh... mulutnya masih merasakan benda aneh yang menempel di bibirnya tersebut. Mengkerutkan alisnya, gadis ini segera bangun dan melepaskan apa pun yang tadinya menempel pada bibirnya itu.
Segera saja bola mata biru itu mendarat pada bibir Tuan itu. Menurut hukum matematika apa pun yang dipelajarinya secara asal-asalan di panti asuhan dulu. Jarak wajah mereka dihitung berdasarkan sudut dan garis lurus melintang. Yang dirasakan gadis ini dari bibirnya barusan adalah bibir Tuan itu. "Eh... Jadi bibir itu rasanya seperti itu? Seperti puding. Tapi tawar. Tidak ada rasanya." Celoteh gadis ini. Padahal wajah Tuan itu masih berjarak kurang dari 10 senti dari wajahnya.
DUK
Gadis itu merasa tubuhnya tidak apa-apa. Ada yang lembut. Bukan lantai? Tidak. Pasti bukan. Apakah Tuan itu? Iya. Pasti Tuan itu. Bahkan mulutnya merasa ada yang lembek... basah... dan aneh? Lho kok? Pelan-pelan gadis ini membuka matanya. Bola matanya yang seperti pemandangan laut itu segera jatuh pada warna emas yang berkilau. Seperti bola emas yang menjadi hiasan Natal. Begitu besar. Begitu dekat.
Eh? Tunggu. Yang ada di depannya itu kan wajah dari Tuan itu. Kok? Uh... mulutnya masih merasakan benda aneh yang menempel di bibirnya tersebut. Mengkerutkan alisnya, gadis ini segera bangun dan melepaskan apa pun yang tadinya menempel pada bibirnya itu.
Segera saja bola mata biru itu mendarat pada bibir Tuan itu. Menurut hukum matematika apa pun yang dipelajarinya secara asal-asalan di panti asuhan dulu. Jarak wajah mereka dihitung berdasarkan sudut dan garis lurus melintang. Yang dirasakan gadis ini dari bibirnya barusan adalah bibir Tuan itu. "Eh... Jadi bibir itu rasanya seperti itu? Seperti puding. Tapi tawar. Tidak ada rasanya." Celoteh gadis ini. Padahal wajah Tuan itu masih berjarak kurang dari 10 senti dari wajahnya.
Voidy- Maid
- Jumlah posting : 266
Age : 30
Registration date : 27.01.09
ID Card
Race: Human
Job: Maid
Shoutout: You're Cute~
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
Puding? Apa gadis ini tidak mengerti konsep sebuah 'ciuman'? Pikir Alexiel.
Matanya masih mengawasi gadis yang sedang berceloteh tepat di depan wajahnya itu.
"Puding tawar ya?" Alexiel akhirnya tertawa mendengar perkataan gadis pirang tersebut, "Mungkin lain kali aku harus mengoleskan madu atau gula di bibirku sebelum kau merasakannya seperti tadi."
"Dengar Goldilocks," Kemudian Ia berkata lagi pada gadis itu dengan nada yang sedikit lebih serius dari gaya bicara sebelumnya. "Yang tadi itu namanya ciuman. Ah, walaupun seharusnya dilakukan dengan lebih lembut dan bukan kecelakaan seperti tadi. Dan ciuman itu hanya kau lakukan dengan orang yang kau sayangi. Mengerti?"
Lalu Ia terdiam sebentar seperti berpikir.
"Tapi setelah mencium satu orang, kau tidak boleh mencium orang lain lagi ya!"
Ini jelas aturan yang Ia buat dengan asal.
Feeling a bit possessive, aren't we?
Matanya masih mengawasi gadis yang sedang berceloteh tepat di depan wajahnya itu.
"Puding tawar ya?" Alexiel akhirnya tertawa mendengar perkataan gadis pirang tersebut, "Mungkin lain kali aku harus mengoleskan madu atau gula di bibirku sebelum kau merasakannya seperti tadi."
"Dengar Goldilocks," Kemudian Ia berkata lagi pada gadis itu dengan nada yang sedikit lebih serius dari gaya bicara sebelumnya. "Yang tadi itu namanya ciuman. Ah, walaupun seharusnya dilakukan dengan lebih lembut dan bukan kecelakaan seperti tadi. Dan ciuman itu hanya kau lakukan dengan orang yang kau sayangi. Mengerti?"
Lalu Ia terdiam sebentar seperti berpikir.
"Tapi setelah mencium satu orang, kau tidak boleh mencium orang lain lagi ya!"
Ini jelas aturan yang Ia buat dengan asal.
Feeling a bit possessive, aren't we?
Alexiel C. Godwin- Butler
- Jumlah posting : 165
Age : 36
Lokasi : Trapped in this d*mn family
Registration date : 25.01.09
ID Card
Race: Demon of sloth
Job: Butler of the Forrtesquie
Shoutout: "Can't you see I'm busy now (doing nothing)! Why don't YOU do it?"
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
Tuan itu berkometar tentang... yah... puding... lalu madu atau gula yang dioleskan ke bibir. Memangnya bakalan lebih enak ya? Tapi hal itu tidak ditanyakannya lagi.
Lalu nada bicara Tuan itu jadi berubah. Eh? 'Ciuman'? Uh... apa lagi itu? Dilakukan dengan lebih lembut? Dengan orang yang disayangi? Tidak boleh mencium orang lain? Uh... mumet dan pusing~
"'Ciuman' itu kok aneh? Terlalu banyak perarturannya. Padahal aturan di rumah Master juga banyak. Merepotkan!" Celotehnya lagi sambil mendudukkan dirinya setelah sebelumnya menjauh dari Tuan itu.
Buku yang sudah berada di tangannya di tepuk dengan keras karena suasana hatinya yang entah kenapa memburuk. Seperti anak kecil yang ngambek tanpa alasan yang jelas.
"Cough... Cough..."
Aduh... Karena debu di buku itu ditepu terlalu keras, gadis ini jadi terbatuk-batuk. Dengan tangannya, gadis ini menutupi mulutnya yang masih terbatuk-batuk. Akhirnya batuk-batuk itu reda. Dengan sedikit gerakan, jari gadis ini menimpa bibir yang tadi merasakan sensasi 'ciuman' barusan. Tanpa sadar jari tersebut mengelus lebih dalam dan lebih lembut. Entah lah... tapi rasanya memang aneh.
Lalu nada bicara Tuan itu jadi berubah. Eh? 'Ciuman'? Uh... apa lagi itu? Dilakukan dengan lebih lembut? Dengan orang yang disayangi? Tidak boleh mencium orang lain? Uh... mumet dan pusing~
"'Ciuman' itu kok aneh? Terlalu banyak perarturannya. Padahal aturan di rumah Master juga banyak. Merepotkan!" Celotehnya lagi sambil mendudukkan dirinya setelah sebelumnya menjauh dari Tuan itu.
Buku yang sudah berada di tangannya di tepuk dengan keras karena suasana hatinya yang entah kenapa memburuk. Seperti anak kecil yang ngambek tanpa alasan yang jelas.
"Cough... Cough..."
Aduh... Karena debu di buku itu ditepu terlalu keras, gadis ini jadi terbatuk-batuk. Dengan tangannya, gadis ini menutupi mulutnya yang masih terbatuk-batuk. Akhirnya batuk-batuk itu reda. Dengan sedikit gerakan, jari gadis ini menimpa bibir yang tadi merasakan sensasi 'ciuman' barusan. Tanpa sadar jari tersebut mengelus lebih dalam dan lebih lembut. Entah lah... tapi rasanya memang aneh.
Voidy- Maid
- Jumlah posting : 266
Age : 30
Registration date : 27.01.09
ID Card
Race: Human
Job: Maid
Shoutout: You're Cute~
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
Mendengar penjelasannya soal ciuman, gadis itu malah berkomentar kalau ciuman itu aneh dan merepotkan karena terlalu banyak aturan.
Alexiel kembali tertawa mendengar perkataan Goldilocks yang sekarang duduk sedikit jauh darinya.
"Aku setuju denganmu!" Alexiel menganggukkan kepalanya sekali, "Peraturan itu memang merepotkan! Karena itu aku suka 'membelokkan' apa yang dikatakan oleh Master."
Walaupun rasanya ada satu orang yang permintaannya selalu kuturuti. Hmm...siapa ya? Rasanya sudah lama sekali.
Ah, apa sih yang Ia ajarkan kepada gadis polos ini! Tidak seharusnya Ia mengajarkan hal buruk seperti menentang Master sendiri kepada pelayan keluarga lain. Meskipun sebenarnya tugas Demon adalah membawa manusia ke jalan yang sesat.
Tapi itu pun Ia kerjakan sambil bermalas-malasan.
"Maaf, lupakan kata-kataku tadi." Alexiel akhirnya berkata lagi sambil menatap Goldilocks yang sedang terbatuk-batuk akibat debu di buku tua yang Ia ambil.
"Rasanya sudah waktunya kita berpisah," Alexiel berdiri dan menepuk-nepuk celananya agar bersih, kemudian Ia kembali menatap Goldilocks.
Ia mendekat ke gadis itu dan meraih tangan kanannya.
"It's a pleasure meeting you, Goldilocks," Alexiel berkata sebelum mengecup punggung tangan gadis pirang tersebut dengan lembut dan singkat.
Alexiel kembali tertawa mendengar perkataan Goldilocks yang sekarang duduk sedikit jauh darinya.
"Aku setuju denganmu!" Alexiel menganggukkan kepalanya sekali, "Peraturan itu memang merepotkan! Karena itu aku suka 'membelokkan' apa yang dikatakan oleh Master."
Walaupun rasanya ada satu orang yang permintaannya selalu kuturuti. Hmm...siapa ya? Rasanya sudah lama sekali.
Ah, apa sih yang Ia ajarkan kepada gadis polos ini! Tidak seharusnya Ia mengajarkan hal buruk seperti menentang Master sendiri kepada pelayan keluarga lain. Meskipun sebenarnya tugas Demon adalah membawa manusia ke jalan yang sesat.
Tapi itu pun Ia kerjakan sambil bermalas-malasan.
"Maaf, lupakan kata-kataku tadi." Alexiel akhirnya berkata lagi sambil menatap Goldilocks yang sedang terbatuk-batuk akibat debu di buku tua yang Ia ambil.
"Rasanya sudah waktunya kita berpisah," Alexiel berdiri dan menepuk-nepuk celananya agar bersih, kemudian Ia kembali menatap Goldilocks.
Ia mendekat ke gadis itu dan meraih tangan kanannya.
"It's a pleasure meeting you, Goldilocks," Alexiel berkata sebelum mengecup punggung tangan gadis pirang tersebut dengan lembut dan singkat.
Alexiel C. Godwin- Butler
- Jumlah posting : 165
Age : 36
Lokasi : Trapped in this d*mn family
Registration date : 25.01.09
ID Card
Race: Demon of sloth
Job: Butler of the Forrtesquie
Shoutout: "Can't you see I'm busy now (doing nothing)! Why don't YOU do it?"
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
Wah... Tuan itu suka 'membelokkan' apa yang dikatakan Masternya? Tunggu. 'Membelokkan' kata itu seperti apa? Apa seperti ini?
Master berkata : Siapkan sarapan!
Kalau 'dibelokkan' menjadi... Si-belok ap-belok kan-belok sa-belok ra-belok pan-belok!
Ugh... Bikin pusing saja. 'Membelokkan' kata itu malah lebih merepotkan! Kok Tuan ini bisa suka 'membelokkan' kata-kata Masternya sih. Tapi gadis ini disuruh tidak perlu memikirkannya kata-katanya tadi. Huh... Tanpa disuruh pun, gadis ini tidak mau memikirkannya. Dengan otak minim miliknya mana mungkin gadis ini sudi memikirkan hal yang membuatnya mumet~
Tuan itu telah berdiri dan menepuk celananya. Jiah... salah gadis ini juga sih. Siapa yang tadi menimpa Tuan itu? Yah... dia sendiri. Betul juga. Gadis ini belum berterima kasih atau pun meminta maaf. "Ah... iya,ya..." Kata gadis ini sambil mengangguk-angguk lalu balas menatap Tuan itu. Lalu Tuan itu menyambar tangan kanan gadis ini dan mencium punggung tangannya.
"Terima kasih banyak karena tadi Tuan sudah menolong Saya..." Katanya lembut sambil tersenyum lebar, "Lalu maaf tadi Saya sudah menimpa badan Tuan... Tidak sakit kan?" Tanyanya sambil mengganti ekspresinya. Masih ingat dengan kaki Tuan itu yang tadinya sakit. Meski 'bohong'. Tapi kalau sekarang Tuan itu kesakitan lagi, gadis ini pasti akan percaya 100%.
Master berkata : Siapkan sarapan!
Kalau 'dibelokkan' menjadi... Si-belok ap-belok kan-belok sa-belok ra-belok pan-belok!
Ugh... Bikin pusing saja. 'Membelokkan' kata itu malah lebih merepotkan! Kok Tuan ini bisa suka 'membelokkan' kata-kata Masternya sih. Tapi gadis ini disuruh tidak perlu memikirkannya kata-katanya tadi. Huh... Tanpa disuruh pun, gadis ini tidak mau memikirkannya. Dengan otak minim miliknya mana mungkin gadis ini sudi memikirkan hal yang membuatnya mumet~
Tuan itu telah berdiri dan menepuk celananya. Jiah... salah gadis ini juga sih. Siapa yang tadi menimpa Tuan itu? Yah... dia sendiri. Betul juga. Gadis ini belum berterima kasih atau pun meminta maaf. "Ah... iya,ya..." Kata gadis ini sambil mengangguk-angguk lalu balas menatap Tuan itu. Lalu Tuan itu menyambar tangan kanan gadis ini dan mencium punggung tangannya.
"Terima kasih banyak karena tadi Tuan sudah menolong Saya..." Katanya lembut sambil tersenyum lebar, "Lalu maaf tadi Saya sudah menimpa badan Tuan... Tidak sakit kan?" Tanyanya sambil mengganti ekspresinya. Masih ingat dengan kaki Tuan itu yang tadinya sakit. Meski 'bohong'. Tapi kalau sekarang Tuan itu kesakitan lagi, gadis ini pasti akan percaya 100%.
Voidy- Maid
- Jumlah posting : 266
Age : 30
Registration date : 27.01.09
ID Card
Race: Human
Job: Maid
Shoutout: You're Cute~
Re: First Meeting or...Have We Met Before?
"Terima kasih banyak karena tadi Tuan sudah menolong Saya...Lalu maaf tadi Saya sudah menimpa badan Tuan... Tidak sakit kan?" Tanya gadis itu lagi.
"Aku baik-baik saja. Kalau takdir mengizinkan, kita pasti akan bertemu lagi, Goldilocks!" Ia tertawa pelan sembari mengacak-acak rambut gadis pirang itu dengan penuh kasih sayang.
Kemudian Ia membalikkan badan dan berjalan keluar dari bangunan tersebut untuk pulang ke mansion keluarga Forrtesquie dengan seulas senyum di wajahnya; Sama sekali lupa akan belanjaan yang seharusnya Ia beli dari sejam yang lalu.
[OUT]
"Aku baik-baik saja. Kalau takdir mengizinkan, kita pasti akan bertemu lagi, Goldilocks!" Ia tertawa pelan sembari mengacak-acak rambut gadis pirang itu dengan penuh kasih sayang.
Kemudian Ia membalikkan badan dan berjalan keluar dari bangunan tersebut untuk pulang ke mansion keluarga Forrtesquie dengan seulas senyum di wajahnya; Sama sekali lupa akan belanjaan yang seharusnya Ia beli dari sejam yang lalu.
[OUT]
Alexiel C. Godwin- Butler
- Jumlah posting : 165
Age : 36
Lokasi : Trapped in this d*mn family
Registration date : 25.01.09
ID Card
Race: Demon of sloth
Job: Butler of the Forrtesquie
Shoutout: "Can't you see I'm busy now (doing nothing)! Why don't YOU do it?"
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Engraved Vow :: Away :: Memorial
Halaman 1 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik